Kamis, 20 Maret 2014

Pedesan Entog ala Indramayu

Warung Pedesan Entok Bang Combet Khas Indramayu - Jajanan Warisan Kuliner persembahan Kecap Bango
Dari namanya saja anda pasti sudah bisa membayangkan rasanya, makanan ini memang pedas! Asalnya dari daerah Indramayu dan walaupun beberapa kali saya berkunjung kesana saya belum mendapatkan kesempatan untuk mencicipinya secara langsung. Membaca literatur tentangnya sana dan sini membuat air liur saya pun menjadi menetes dan keputusan pun dibuat, pedesan entog harus bisa diwujudkan. Yenih, rekan kantor saya, yang ayahnya juragan bebek dan entog menjadi pemasok handal unggas ini. Sabtu pagi, minggu lalu, dua ekor entog/itik muda diantarkan langsung dalam kondisi telah bersih dan siap masak, satu ekor saya sulap menjadi nasu palekko yang mantap sedangkan entog lainnya menjadi pedesan a la Indramayu ini.  Bagi anda yang tertarik dengan nasu palekko dari daerah Sidrap, Sulawesi Selatan, silahkan klik di link disini. Kedua masakan berbahan dasar entog ini sedap, membuat nafsu makan  menggila dan perut anda mengamuk.Satu hal yang membuat saya suka dengan masakan ini adalah karena tanpa santan di dalam kuahnya, walau tanpa santan kuah pedesan sangat kental dan nendang karena bumbu yang banyak dan lengkap. Hampir semua bumbu dapur masuk ke dalamnya. Unggas yang digunakan bisa entog, bebek atau ayam, yang dimasak di dalam tumisan bumbu dan diungkep hingga dagingnya empuk. Daging entog yang terkenal cenderung amis dan lebih kenyal dibandingkan bebek atau ayam jika diolah dengan cara ini menjadi bebas amis dan terasa empuk dengan bumbu yang meresap masuk ke setiap serat dagingnya. 

Untuk menyantapnya anda tentu saja memerlukan nasi sebakul, karena rasanya yang sangat tasty, gurih dan pedas memerlukan karbohidrat sebagai pelengkap. 

0 komentar:

Posting Komentar


widgeo.net