Dari
namanya saja anda pasti sudah bisa membayangkan rasanya, makanan ini
memang pedas! Asalnya dari daerah Indramayu dan walaupun beberapa kali
saya berkunjung kesana saya belum mendapatkan kesempatan untuk
mencicipinya secara langsung. Membaca literatur tentangnya sana dan sini
membuat air liur saya pun menjadi menetes dan keputusan pun dibuat,
pedesan entog harus bisa diwujudkan. Yenih, rekan kantor saya, yang
ayahnya juragan bebek dan entog menjadi pemasok handal unggas ini. Sabtu
pagi, minggu lalu, dua ekor entog/itik muda diantarkan langsung dalam
kondisi telah bersih dan siap masak, satu ekor saya sulap menjadi nasu
palekko yang mantap sedangkan entog lainnya menjadi pedesan a la
Indramayu ini. Bagi anda yang tertarik dengan nasu palekko dari daerah
Sidrap, Sulawesi Selatan, silahkan klik di link disini. Kedua masakan berbahan dasar entog ini sedap, membuat nafsu makan menggila dan perut anda mengamuk.Satu
hal yang membuat saya suka dengan masakan ini adalah karena tanpa
santan di dalam kuahnya, walau tanpa santan kuah pedesan sangat kental
dan nendang karena bumbu yang banyak dan lengkap. Hampir semua bumbu
dapur masuk ke dalamnya. Unggas yang digunakan bisa entog, bebek atau
ayam, yang dimasak di dalam tumisan bumbu dan diungkep hingga dagingnya
empuk. Daging entog yang terkenal cenderung amis dan lebih kenyal
dibandingkan bebek atau ayam jika diolah dengan cara ini menjadi bebas
amis dan terasa empuk dengan bumbu yang meresap masuk ke setiap serat
dagingnya.
Untuk menyantapnya anda tentu saja memerlukan nasi sebakul, karena rasanya yang sangat tasty,
gurih dan pedas memerlukan karbohidrat sebagai pelengkap.
Kamis, 20 Maret 2014
Pedesan Entog ala Indramayu
01.06
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar