Kamis, 20 Maret 2014

Rumbah Darinih


(Ibu Darinih sedang melayani pelanggannya)

Rumbah adalah makanan khas daerah Indramayu yang terdiri dari sayuran yang sudah dimasak seperti kangkung, kacang panjang dan tauge, lalu disiram dengan sambal khusus. Rumbah mirip dengan gado-gado kalau di Jakarta atau pecel kalau di Jawa. Tapi rumbah yang berasal dari daerah Eretan Kulon Indramayu ini berbeda dengan rumbah dari daerah lainnya, karena rumbah ini dicampur dengan air petis atau air sisa masak ikan laut yang menggunakan gula merah. 



(Rumbah Darinih satu porsi harga Rp.2.000,-) 

Nama makanan ini adalah Rumbah Darinih. Rumbah Darinih diambil karena sesuai dengan nama pemiliknya yang bernama Darinih. Rumbah Darinih ini sudah terkenal ke seluruh penjuru Indramayu, bahkan tidak hanya Indramayu, tetapi penikmat kuliner dari daerah lain juga biasanya sering singgah ke warung milik Ibu Darinih ini. Saat saya berada dan menikmati makanan disitu ternyata ada pengunjung dari Bandung dan Bogor yang sering singgah kalau melewati jalur pantura. 

(peta lokasi warung rumbah Darinih kiri arah Jakarta kanan arah Cirebon) 

Lokasi Warung Ibu Darinih ini agak masuk ke dalam gang tetapi cukup mudah dikenali. Anda tinggal menanyakan Balai Desa Eretan Kulon, lalu ada Sekolah Dasar Eretan Kulon II, lokasinya tepat bersebelah dengan SD tersebut. Jika anda bertanya kepada penduduk sekitar pasti sudah mengetahui dan akan menunjukkan dimana lokasi Warung Ibu Darinih. 
Harga Rumbah ini cukup murah, satu porsi hanya Rp.2.000,-. Rumbah ini sangat nikmat jika kita tambah dengan tahu goreng dan krupuk Yeye. Harga tahu perbijinya cukup murah hanya Rp. 500,- sedangkan krupuk juga sama Rp.500,- Jadi kalau dihitung cuma Rp. 3.000,- saja. Cukup murah bukan?. 

(suasana warung rumbah Darinih)

Selain dinikmati ditempat, sambal rumbah Ibu Darinih ini bisa dijadikan oleh-oleh untuk saudara, teman atau keluarga diluar kota, diluar propinsi bahkan ke mancanegara seperti Arab Saudi, Jepang, Hongkong dan Malaysia melalui TKW yang pulang ke daerahnya. Warung ibu Darinih ini selalu ramai dikunjungi. Warung ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Menurut Ibu Darinih dalam sehari rumbahnya memerlukan bahan baku kangkung sebanyak 140 – 200 ikat, 10 – 15 kg tauge, 7 – 10 kg cabe rawit dan bahan-bahan lainnya. Omset pendapatan warung ibu Darini bisa mencapai 1 – 2 juta perharinya.

(penulis sedang menikmati rumbah Darinih)

Maaf tulisan ini keluar dari kebiasaan saya, tidak lain dan tidak bukan karena tulisan ini saya ikutsertakan dalam Lomba Liga BloggerIndonesia yang diadakan oleh DotSemarang. Kali ini tantangannya adalah Kuliner 10 ribu. Selain itu untuk memperkenalkan kuliner asli dari Indramayu yang menjadi aset Kabupaten Indramayu untuk lebih dikenal ke seluruh Indonesia dan dunia.

1 komentar:


widgeo.net